ANGGI-Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, SH, MH kepada wartawan pada Senin (20/1) dengan tegas meminta agar siapapun dia terutama para pegawai entah ASN maupun pegawai kontrak yang bertugas di Kabupaten Pegunungan Arfak harus memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pegaf.
KTP ini merupakan salah satu bukti identitas diri yang menyatakan seseorang menjadi warga dan penduduk suatu tempat atau wilayah, termasuk di Kabupaten Pegaf. Namun anehnya, kata Bupati, banyak ASN yang bertugas di Pegaf sejak tahun 2012 sampai saat ini tidak memiliki KTP Pegaf.
“Coba bayangkan, ASN itu bekerja di Pegaf sejak tahun 2012 dan digaji serta mendapat fasilitas dari pemerintah Kabupaten Pegaf tetapi tidak punya KTP Pegaf. Ini kan keterlaluan. Hal ini menggambarkan bahwa ASN itu hanya butuh uang dari Pegaf saja tetapi tidak pernah mencintai Pegaf,” ujar Bupati Yosias sambil menambahkan hal ini sudah pernah dikatakannya kepada para pegawai ASN dan pegawai kontrak sejak tahun lalu bahkan sang bupati memberikan batas waktu sampai tahun 2020.
“Jika sampai akhir Januari tahun 2020 ini, masih ada ASN yang tidak punya KTP Pegaf, saya akan mutasikan. Bagi yang belum punya KTP Pegaf harap mengurusnya di Dukcapil. Nanti setiap pimpinan OPD dapat mengumpulkan KTP anak buahnya dan diserahkan kepada saya untuk dilihat,” tegas bupati.
Menurut bupati Yosias, langkah ini dilakukan untuk melihat keseriusan para ASN dan pegawai kontrak yang bekerja di Pegaf. “Saya mau lihat dan tahu pasti, seberapa besar kecintaan dan keseriusan ASN untuk kerja di Pegaf atau cuma mau cari uang di Pegaf saja setelah itu menghilang,” ungkap bupati menambahkan banyaknya penduduk suatu daerah dapat menjadi tolak ukur bagi pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana bantuan ke daerah untuk meningkatakan pembangunan.
Bupati juga berharap para ASN yang bertugas di Pegaf dapat juga lebih betah tinggal, menetap dan melaksanakan tugas di Pegaf agar perekonomian masyarakat juga ikut berputar. “Jangan habis terima gaji langsung ke kota. Di kota uang dibelanjakan habis setelah itu mau cari uang, naik ke Pegaf lagi,” ujar bupati (*)