Pegaf- Pembangunan Bandara Snomeba Anggi yang merupakan salah satu janji Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke kabupaten negeri di atas awan pada Oktober tahun lalu akan segera dimulai. Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak, Senin (18/5/2020) menggelar Focus Group Discuccion (FGD) Rencana pembangunan bandara Anggi, di kantor DPRD Pegunungan Arfak.
Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, mengatakan, sesuai master plan pembangunan bandara Snomeba Anggi membutuhkan lahan seluas 38 hektar. Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak harus mengosongkan lahan seluas 38 hektar. Pemerintah kabupaten pegunungan Arfak tidak bisa mengambil langkah sepihak dalam rencana pembangunan Bandara Snomeba Anggi. Untuk itu Pemda Arfak akan membuka ruang dengan masyarakat yang terdampak pembangunan bandara Snomeba, sehingga nantinya pembangunannya dapat berjalan dengan lancar. “Pemda akan duduk bersama dengan masyarakat dan pemilik hak ulayat. Kita harus bicarakan bersama karena akan ada rumah dan kebun warga yang akan kena dampak pembangunan Bandara Snomeba ini,” kata bupati.
Pembangunan bandara snomeba ini merupakan program prioritas Presiden Jokowi, sehingga Pemda Pegaf akan tetap berusaha mendukungnya termasuk merelokasi rumah warga. “Merelokasi rumah warga tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar, sedangkan anggaran yang dimiliki Pemda Pegaf masih terbatas. Kalau nanti warga mau direlokasi dari tempat itu maka Pemda Pegaf harus menyiapkan lahan, rumah dan kebun,” ujarnya.(*)