informasi

Anggota DPRD Pegaf Desak Dinas Kesehatan Segera Aktifkan Pustu Meidodga

Pegaf- Masyarakat di Kampung Meidodga dan 6 kampung sekitarnya, masih belum tersentuh layanan kesehatan. Masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan karena belum ada tenaga kesehatan yang ditempatkan di kampung tersebut. Padahal sejak tahun 2016, di kampung Meidodga sudah ada fasilitas kesehatan berupa bangunan Puskesmas Pembantu yang disediakan pemerintah, namun tidak difungsikan.

Anggota DPRD Kabupaten Pegunungan Arfak, Sepianus Iba mengatakan, Puskesmas Pembantu Kampung Meidodga Distrik Testega Kabupaten Pegunungan Arfak yang telah dibangun tahun 2016, sampai saat ini belum ada pelayanan kepada masyarakat sekitar. Pasalnya, belum ada tenaga kesehatan yang ditempatkan di pustu tersebut.

Politisi Partai Gerindra ini mendesak kepada pemerintah daerah Kabupaten Pegunungan Arfak melalui dinas kesehatan segera menugaskan dan menempatkan tenaga kesehatan di Pustu Meidodga. Selain tenaga kesehatan, pemerintah daerah juga diminta segera melengkapi peralatan medis dan obat-obatan. “Saya sangat sayangkan selama Pustu Meidodga berdiri tahun 2016, sampai saat ini tidak ada pelayanan sama sekali. Padahal di Pustu ini sudah ada rumah untuk tenaga kesehatan,” kata Sepianus Iba kepada wartawan di Manokwari, Selasa (2/3/2021).

Ia menjelaskan, 7 kampung di sekitar Meidodga masih terisolir. Jika ada warga masyarakat yang sakit tidak mungkin berobat ke Puskesmas di ibukota Distrik Testega karena jaraknya sangat jauh. Jika ditempuh dengan berjalan kaki bisa memakan waktu satu hari lebih. “Masyarakat 7 kampung di sekitar Meidodga sangat menderita karena belum tersentuh oleh pelayanan kesehatan. Saya mendesak kepada pemerintah daerah agar tahun ini juga Pustu Meidodga sudah difungsikan dan dilengkapi dengan peralatan medis, obat-obatan dan tenaga kesehatan. Penerimaan CPNS kemarin saya harap ada yang ditempatkan di Pustu Meidodga,” ujar Sepianus.

Dikatakannya, 7 kampung di Meidodga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Teluk Bintuni masih terisolir, karena belum ada jalan darat yang menghubungkan dari ibukota distrik. “Jika ada masyarakat sakit, mereka menggunakan ramuan tradisional karena belum ada pelayanan kesehatan dari pemerintah. Saya harap pemerintah daerah Kabupaten Pegunungan Arfak segera memikirkan pelayanan kesehatan di Meidodga dan sekitarnya dengan menyediakan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas yang langsung dibawah kendali dinas kesehatan bukan lagi dibawah puskesmas Testega,” ujarnya seraya menegaskan bahwa masyarakat sudah cukup lama belum mendapatkan layanan kesehatan.(*)

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *