ANGGI- Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana alam yang tinggi. Kondisi geografis daerah dan kontur tanah yang berpasir dapat mendatangkan bencana banjir dan longsor. Untuk itu pembangunan di Kabupaten Pegunungan Arfak harus berwawasan lingkungan.
“Kami terus mendorong pembangunan di Kabupaten Pengunungan Arfak harus berwawasan lingkungan, itu juga tertuang pada misi Bupati Yosias Saroy,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pegunungan Arfak, Jatmiko Nugroho Iryanto, kepada Kasuari Pos dan Kasuarinews.com, di Anggi, Kamis (14/11).
Ia menjelaskan, wilayah kabupaten Pegunungan Arfak hanya sekitar 10 sampai 20 persen luas wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan. Sedangkan sekitar 80 persen wilayah cagar alam, sehingga pembangunan harus memperhatikan dampak lingkungan,” kata Jatmiko seraya berharap pembangunan di daerah ini harus memperhatikan lingkungan hidup, demi pembangunan yang berkelanjutan.
Dia menyebutkan, lingkungan yang dimanfaatkan untuk pembangunan sangat terbatas. Untuk itu dalam menentukan arah pembangunan, pemerintah harus mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung kelestarian alam Jangan sampai pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, ekosistem hewan dan tumbuhan terlebih kepada manusia. (*)