Politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pegunungan Arfak, Yustus Towansiba pada Kamis (5/12) resmi dilantik sebagai Ketua DPRD definitif Kabupaten Pegunungan Arfak bersama unsur pimpinan lainnya. Proses pelantikan ini dilakukan dalam sebuah rapat paripurna DPRD Kabupaten Pegaf dengan agenda tunggal pelantikan dan pengambilan sumpah janji pimpinan definitif DPRD Pegaf Periode 2019-2024 di salah satu hotel yang berlokasi di Taman Ria, Wosi, Manokwari.
Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, SH, MH mengatakan pelantikan Ketua DPRD Pegaf dan unsur pimpinan dewan lainnya merupakan hadiah Natal terindah bagi masyarakat Pegaf. “Ini kado Natal paling indah bagi masyarakat Pegaf di bulan penuh rahmat dan berkat jelang perayaan kelahiran Yesus Juru Selamat,” ungkap bupati Saroy.
Menurut Bupati, pelantikan Yustus sebagai Ketua DPRD Pegaf di bulan Desember harus dimaknai dengan baik dan benar oleh seluruh masyarakat yang berada di Pegunungan Arfak yaitu bahwa Tuhan menginginkan seluruh masyarakat Pegunungan Arfak dimanapun berada dapat bersatu bergandengan tangan untuk membangun Pegaf dengan melupakan kebencian, permusuhan dendam dan amarah. “Natal adalah bulan sukacita. Maka tinggalkan dendam, iri hati dan permusuhan,” ungkap bupati sambil menambahkan semua perbedaan yang terjadi saat Pileg lalu harus ditinggalkan untuk menuju masa depan Pegaf yang lebih baik.
Pada kesempatan ini bupati Saroy juga secara khusus meminta kepada seluruh ASN yang bekerja di Pegaf agar dapat menjalankan bertugas dengan baik dan benar, tidak selalu berkeliaran di Kota karena ASN dibiayai oleh negara dan difasilitasi dengan pelbagai fasilitas yang menunjang kinerjanya.
Di sisi lain, usai dilantik Yustus Towansiba mengatakan, agenda yang mendesak bagi DPRD Pegaf adalah bersama dengan eksekutif merampungkan pembahasan APBD Pegaf Tahun 2020. “Kita akan selalu berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar membangun Pegaf ke depan dengan baik,” ungkap Yustus sambil meminta seluruh anggota DPRD Pegaf bergandengan tangan untuk melayani masyarakat bersama pemerintah daerah. “Jika ada dendam, permusuhan karena Pileg lalu, tinggalkan semua. Saya pribadi sudah melupakan semua dan memaafkan semuanya. Mari kita semua bergandengan tangan membangun Pegaf agar lebih maju lagi,” ujar Yustus. (*)