Pegaf- Kepala Suku Besar Arfak yang juga sebagai Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, melantik Kepala-kepala suku di Kabupaten Pegunungan Arfak, periode 2021-2031.
Pelantikan berlangsung di Gedung KNPI Kabupaten Pegunungan Arfak, Sabtu (15/5/2021), dihadiri Forkopimda Provinsi Papua Barat, Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak, pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan dan tamu undangan lainnya.
Sesuai Surat Keputusan Kepala Suku Besar Arfak Provinsi Papua Barat Nomor : 01/KSBA-PB/V/2021 tentang Pelantikan Kepala Suku Mahkota dan Kepala Suku Turunan Kingkong, Kepala Sub Suku Hatam, Kepala Sub Suku Moile, Kepala Sub Suku Meyah dan Kepala Sub Suku Sough serta Kepala Suku Distrik di Kabupaten Pegunungan Arfak Periode 2021-2031, adalah sebagai berikut, Kepala Suku Mahkota, Alpinus Mandacan. Kepala Suku Turunan Kingkong, Simon Muid. Kepala Suku Hatam, Yosias Saroy, SH.,MH. Kepala Suku Sough, Marinus Mandacan, S.IP. Kepala Suku Moile, Ananias Indou. Kepala Suku Meyah, Yulianus Dowansiba, SE.
Kepala Suku Distrik Minyambouw, Yan Iwow Serce. Kepala Suku Distrik Catubouw, Frengky Dowansiba, S.Pd. Kepala Suku Distrik Hingk, Urbanus Saroy. Kepala Suku Distrik Taige, Agus Towansiba. Kepala Suku Distrik Sururey, Aser Ahoren. Kepala Suku Distrik Membey, Bernad Endi Ailey. Kepala Suku Distrik Didohu, Yosias Aska. Kepala Suku Distrik Testega, Neles Dowansiba, S.Pd., M.Si. Kepala Suku Distrik Anggi Guda, Pdt. David Towansiba. Kepala Suku Distrik Anggi, April Indou.
Usai melantik Kepala suku, Gubernur Dominggus Mandacan membuka secara resmi acara Gelar Tikar Adat (Musyawarah) Kesepakatan Bersama Antara Masyarakat Adat, Gereja, Pemerintah Daerah dan Stakeholder.
Dalam sambutannya, gubernur menyambut baik kegiatan ini untuk mendukung keamanan dan dapat mendukung jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Pegunungan Arfak. “Setelah pelantikan ini saya minta agar melakukan rapat kepengurusan untuk membentuk struktur organisasi dengan tokoh-tokoh yang layak untuk ditempatkan. Mari kita bersama-sama menerima semua suku dan mendukung kegiatan penginjilan yang ada di kabupaten Pegunungan Arfak,” kata gubernur.
Gubernur berharap masyarakat selalu menjaga toleransi antar umat beragama. Menjaga keberagaman, persatuan dan kesatuan bangsa sehingga Pegunungan Arfak bisa maju seperti Kabupaten yang lain di Provinsi Papua Barat. “Saya berharap agar seluruh elemen yang ada di Kabupaten Pegunungan Arfak dapat bersinergi dalam memajukan Kabupaten ini,” ujar gubernur.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy dalam sambutannya mengatakan, permasalahan yang terjadi di kampung dan distrik harus diselesaikan oleh kepala suku. Karena tidak semua masalah harus diselesaikan oleh aparat penegak hukum.
“Kalau ada masalah jangan langsung ke aparat keamanan, melainkan kita sebagai Kepala Suku harus memberikan kenyamanan, kedamaian. Kita juga punya tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat. Untuk itu, kita bangun komunikasi yang baik dengan lembaga masyarakat adat. Jangan hanya berbicara politik saja namun kita harus meluruskan sejarah terbentuknya kelembagaan adat,” ujarnya.(*)