informasi

Pemda Pegaf Didesak Segera Mekarkan Distrik Meidodga

Pegaf- Masyarakat Meidodga distrik Testega Kabupaten Pegunungan Arfak, Selasa (13/4/2021) melakukan aksi damai di kantor DPRD kabupaten Pegunungan Arfak. Puluhan warga Meidodga itu menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak segera memekarkan Meidodga menjadi distrik baru dan pisah dari Distrik Testega.
Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy didampingi Wakil Bupati, Marinus Mandacan dan Ketua DPRD kabupaten Pegunungan Arfak, Yustus Toansiba menemui masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya.

Fery Derebi selaku penanggung jawab aksi mengatakan, pembentukan distrik Meidodga sudah usulkan sejak 2012 kepada pemerintah kabupaten Manokwari, namun sampai saat ini belum ada kepastian. “Pembentukan distrik Meidodga, dulu kami usulkan lewat pemerintah kabupaten Manokwari karena saat itu kabupaten Pegunungan Arfak belum terbentuk. Tapi setelah kabupaten Pegunungan Arfak menjadi daerah otonom, sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda pemekaran Distrik Meidodga. Untuk itu kami mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak segera memproses pemekaran distrik Meidodga” ujar Fery Derebi.

Ia menegaskan, tujuh kampung di wilayah Meidodga yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Teluk Bintuni harus ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten Pegunungan Arfak. Jangan sampai sebagian wilayah Meidodga nantinya dicaplok oleh Teluk Bintuni.

“Sekarang ini ada masalah, Meidodga dengan distrik persiapan Bomoi. Jika Pemda Pegaf tidak setujui pembentukan distrik Meidodga maka warga tidak akan ikut pembahasan tapal batas kabupaten Pegunungan Arfak dengan kabupaten Teluk Bintuni,” ujar Fery seraya mendesak kepada Bupati Yosias Saroy pembentukan distrik Meidodga harus bersamaan dengan pembentukan OPD baru di kabupaten Pegaf. Jika tidak ada kepastian dari Pemda Pegaf, maka wilayah Meidodga akan bergabung dengan Kabupaten Teluk Bintuni.

Menanggapi aspirasi masyarakat Meidodga, Bupati Yosias Saroy mengakui bahwa aspirasi pemekaran distrik Meidodga sudah lama sejak dirinya masih menjabat ketua DPRD Manokwari. Untuk mengamankan wilayah di perbatasan dengan kabupaten lainaka perlu dimekarkan beberapa distrik termasuk distrik Meidodga yang berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni. Pembentukan distrik Meidodga ini pasti akan diperjuangkan oleh Pemda kabupaten Pegunungan Arfak.

“Kalau masyarakat di wilayah Meidodga tidak mau menghadiri pembahasan tapal batas maka sama saja kita setuju Meidodga masuk Bintuni dan pusat nanti yang ambil alih. Kalau kita tidak ada sangkaan tentang tapal batas yang diajukan oleh Pemda kabupaten Teluk Bintuni maka sebagian wilayah Meidodga masuk Bintuni maka pemerintah pusat akan menyetujuinya,” kata bupati.

Usai menyerahkan aspirasinya, puluhan pemuda 7 kampung di wilayah Meidodga membubarkan diri dengan tertib.(*)

Shares:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *