Pegaf- Temu Nasional Pemuda GPKAI (Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia) di Distrik Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak, dibuka secara resmi Oleh Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, Rabu (19/5/2021).
Pembukaan kegiatan Temu Nasional pemuda GPKAI ini diawali dengan pelepasan bibit ikan nila oleh Gubernur Dominggus Mandacan di danau Anggi yang didampingi Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy, Bupati Manokwari Hermus Indou, Staf khusus Presiden RI Billy Mambrasar, anggota DPD RI Yance Samonsabra, Ketua Umum Majelis Umum GPKAI Pdt. Daniel Sukan, M.Th dan sejumlah pimpinan OPD Pemprov Papua Barat.
Ketua Panitia Mesak Salabai mengatakan kegiatan ini digelar hingga Sabtu (22/5/2021) dan diikuti oleh 201 peserta yang berasal dari Timika, Kupang, Banten, Merauke, Asmat, Manokwari Selatan, Manokwari, Pegaf dan daerah lainnya.
Kata dia, peserta akan menerima sejumlah materi yang disampaikan para narasumber antara lain Gubernur Papua Barat, Bupati Manokwari, Bupati Pegaf, anggota DPD RI Yance Samonsabra dan Stafsus Presiden RI.
“Tujuan utama dari Temu Nasional ini adalah mendorong generasi muda GPKAI agar dapat terlibat secara aktif dalam gereja dan masyarakat serta merancang sejumlah program kaum muda GPKAI ke depannya,” ujar Salabai sambil berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga acara bertaraf nasional ini dapat terselenggara.
Pada kesempatan ini, Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar mengajak para pemuda GPKAI agar jangan gampang menyerah dannharus terus berusaha mengejar cita-cita. “Kita hidup apa adanya tidak jadi masalah. Dari hidup apa adanya itu kita bisa melihat kedepan bagaimana cara dan apa yang harus kita lakukan sehingga kehidupan kita tidak susah. Kita jangan bosan-bosan bekerja dan berusaha. Pesan saya buat saudara-saudara pemuda buanglah sifat malas dan jangan gampang menyerah dan yang terutama utamakan Tuhan,” tutur Billy.
Sementara itu, Bupati Pegunungan Arfa, Yosias Saroy, mengatakan, para peserta temu Nasional Pemuda GPKAI bisa lihat bersama situasi dan suasana di kabupaten Pegaf. “Inilah tempat saya lahir dan dibesarkan hingga menjadi pemimpin di sini. Saya selaku Bupati Pegaf merasa bangga karena saya bisa menjadi pemimpin dan memimpin di tanah saya sendiri. Inilah yang harus menjadi motifasi para pemuda dan para peserta dalam acara ini bahwa kita mau sukses dan maju harus berdoa berusaha, dan bekerja. Jangan kita membuat hal-hal yang tidak diinginkan dan menjadi sorotan publik. Kita harus buktikan bahwa kita adalah pemuda-pemuda yang bekerja untuk Tuhan yang siap melayani-Nya,” ujar Saroy.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Majelis Umum GPKAI, Daniel Sukan, menjelaskan, GPKAI lahir dari sini Distrik Sururey Kabupaten Pegunungan Arfak. Para pemuda GPKAI yang melayani Tuhan harus punya komitmen, bahkan yang jadi pendeta pun harus kuat di dalam Tuhan. Jangan di luar saja yang baik tetapi di dalam tidak baik.
“Kita melihat banyak sekali pemuda-pemuda yang sekarang ini sudah terlepas dari kegiatan gereja dan melayani Tuhan. Untuk itu tugas kita adalah mengajak dan menasehati mereka yang sudah menjauh dalam kegiatan melayani Tuhan. Jangan kita bosan, karena itu adalah salah satu pelayanan bagi Tuhan. Untuk itu Kita saling bekerja sama antara pemerintah dan gereja,” ujarnya.(*)